JABAR - Pendekatan humanis (soft approach) yang dilakukan pemerintah di Papua merupakan wujud nyata komitmen negara untuk mengatasi isu separatisme dalam rangka meningkatkan kesejahteraan di Papua. Pendekatan yang telah dilakukan pemerintah merupakan wujud nyata negara hadir untuk kesejahteraan di Papua. Di saat bersamaan, penyediaan rasa aman juga terus dilakukan terus menerus.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lentera Research Institute, Dr. (C) David Nordfolk dalam pembicaraan secara zoom, di Jakarta (10/1/2023) yang diterima Jabar.indonesiasatu.co.id grup.
“Kesejahteraan dan keamanan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan bagi proses memajukan tanah Papua. Di saat yang sama, penegakan hukum juga penting untuk mencegah dampak tindakan anarkis yang dilakukan kelompok separatis, ” ujar peneliti ini.
David menjelaskan, Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) kerap kali menghambat proses pembangunan di Papua. Ada kalanya pendekatan keras (hard approach) dilakukan untuk mencegah gangguan kamtibmas.
“Seringkali KSTP melakukan aksi anarkis yang memakan korban dan bukan hanya terhadap aparat keamanan saja, bahkan terhadap masyarakat Papua itu sendiri, secara brutal dan tidak manusiawi” pungkasnya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pemilu Ditunda? No Way!
|
Namun demikian, ia mengapresiasi pendekatan soft yang dilakukan pemerintah berorientasi pada nilai humanisme. Hal itu dapat dilihat dari sinergitas aparat keamanan di Papua dengan Komnas HAM untuk memastikan penegakan hukum berjalan proporsional.
Pada aspek pendekatan soft approach, David mengungkapkan bahwa berbagai kebijakan pemerintah untuk akselerasi pembangunan di Papua selama ini telah berjalan optimal hingga pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kita lihat berbagai kemajuan yang ada di Papua saat ini, dari sisi infrastruktur dan pengembangan wiayah hingga pada pengembangan SDM, Inisiasi pemerintah membangun Papua Youth Creative Hub untuk wadah pembangunan SDM Papua yang Inovatif, ” ungkapnya.
ia memandang, pendekatan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi separatisme di Papua sangat strategis. Pendekatan kesejahteraan dilakukan secara optimal dengan tetap memperhatikan aspek keamanan.
“Pendekatan soft approach yang humanis untuk kesejahteraan Papua wajib untuk terus dilakukan, tapi negara tidak boleh ragu mengambil langkah tegas, ” tutupnya. (Mr)